"Jangan Biarkan Masjid Indah dan Megah ini Kesepian Kurang Jamaah"

Ketua DKM Al-Muhajirin,
H Sigit Tjiptono
Ketua RW-10 Antapani Kidul,
H. Dede Amar
Ketua Panitia Pembangunan Masjid,
H Mukhlis Effendi

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, Pembangunan Masjid Al-Muhajirin RW-10 Antapani Kidul telah selesai sesuai dengan yang kita harapkan. Ini tak lain berkat tekad kuat seluruh Pengurus dan Panitia Pembangunan Masjid serta dukungan dari warga RW-10 sehingga proses pembangunannya dapat berjalan relatif sangat lancar,  baik dari segi pendanaan maupun pengerjaannya. Selain tentu, saja ini karena berkah dan ridho Allah Subhanahu Wata'ala.

Demikian disampaikan Ketua DKM Al-Muhajirin , H Sigit Tjiptono, dalam sambutannya pada Peresmian Masjid Al-Muhajirin RW-10 Antapani Kidul, Sabtu (18/6).

Menurut Sigit, kini Masjid Al-Muhajirin RW-10 Antapani telah berdiri begitu kokoh, megah dan indah. Tentu saja ini merupakan suatu kebanggaan bagi warga RW-10 Antapani. Namun tidak cukup sampai disitu, yang terpenting justru bukan bagaimana membangga-banggakannya atau memandang keindahannya, namun bagaimana cara kita untuk memakmurkannya dengan mengisinya dengan berbagai program yang lebih mumpuni. "Jangan biarkan masjid megah dan indah ini namun sepi Jamaah,” tandas Sigit.

Karena itulah, lanjut Sigit, kita mempunyai berbagai program yang telah kita canangkan. Antara lain dalam seminggu kita melaksanakan Program Majelis Ta’lim, yakni pada Rabu Subuh, Sabtu Subuh, dan Minggu Malam. Namun khusus pada bulan Ramadhan ini, program ta’lim malamnya untuk sementara digeser dan diganti dengan program belajar membaca Al-Qur’an setiap habis ashar. Serta kajian Alqur’an dan Kultum secara berselingan, selepas Shalat Isya yang dilanjutkan dengan Shalat Tarwih.

H Sigit Tjiptono dalam kapasitas sebagai Ketua DKM, menyampai terima kasih kepada semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam proses pembangunan masjid kebanggaan RW-10 ini. Terutama kepada Panitia Pembangunan Masjid Al-Muhajirin, para donatur dari lembaga/instansi/yayasan, kepada Telkomsel atas kerjasamanya dalam penyewaan lahan untuk tower, terima kasih kepada warga RW-10 atas supportnya serta masyarakat pada umumnya yang telah turut membantu pendanaannya melalui sumbangan wakaf dan sedekah.

Pada kesempatan itu, H Sigit Tjiptono, sempat menyampaikan juga bahwa kepengurusan DKM Al-Muhajirin Periode 2012-2015 sudah berakhir, bahkan sudah melebihi batas waktu. Untuk selanjutnya menyerahkan kepengurusan DKM Al-Muhajirin kepada Ketua RW-10 dengan disertai permohonan maaf apabila selama berada dalam kepengurusannya ada kekurangan atau hal-hal yang tidak berkenan.

Sementara itu, Ketua RW-10, H Dede Amar, sangat terkesan dengan hasil pembangunan Masjid Al-Muhajirin RW-10 ini. “Ini sangat luar biasa. Benar2 hebat dan diluar perkiraan. Karena itu saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas prestasi yang luar biasa ini,” puji Dede Amar, seraya menyampaikan, selain tentu saja karena berkat ridho Allah SWT, juga karena dukungan seluruh warga RW-10 yang sangat positif.

“Setelah pembangunan Gedung Serbaguna RW-10 yang kini sudah menjadi yang terbaik di Antapani Kidul, maka kini penilaian saya Masjid Al-Muhajirin juga merupakan yang terbaik, termegah dan terindah di Antapani Kidul,” kata Dede Amar yang diiringi tepuk tangan jamaah hadirin.

Berkaitan dengan berakhirnya Kepengurusan DKM Al-Muhajirin, Dede Amar, menyampaikan usulan untuk melakukan Pengukuhan Kembali kepengurusan ini untuk Periode 2015-2018. Usulan mendapat sambutan jamaah sebagai tanda persetujuan untuk melanjutkan kepengurusan. Saya yakin, menurut Dede, kepengurusan ini akan lebih eksis dan mampu berbuat lebih banyak lagi melalui program-program DKM ke depan. “Oleh karena itu saya kukuhkan kembali Ketua DKM sekarang dibawah kepemimpinan sdr H Sigit Tjiptono, untuk menjabat kembali pada periode berikutnya. Sedangkan untuk staf kepengurusannya silakan untuk diatata atau dibentuk kembali,” tandas Dede Amar yang mendapat persetujuan dan tepuk tangan tidak kurang dari 100 orang ahli masjid Al-Muhajirin.

Menghabiskan dana hampir Rp 2 Milyar

Sementara itu Ketua Pembangunan Masjid Al-Muhajirin, H Mukhlis Effendi dalam laporannya menyampaikan bahwa pembangunan masjid ini membutuhkan dana Rp 1,93 M atau Hampir Rp 2 Milyar. Dana itu diperoleh dari Sewa lahan Tower Telkomsel Rp 500 juta, Donasi dari berbagai Instansi/Lembaga/Yayasan mencapai Rp 400 juta serta dari Warga RW-10 dan Masyarakat pada umumnya yang turut berwakaf/bersedekah mencapai lebih dari Rp 1 M.

Alhamdulillah, yang diawali dengan modal uang kas DKM, kemudian mendapat dana hasil sewa lahan tower Telkomsel, dengan iringan bismillah, dimulailah pembangunan masjid Al-Muhajirin pada akhir tahun 2014. Dengan berbagai problem dan liku2 permasalahan yang dihadapi, misalnya kami harus melakukan kerjasama dengan beberapa pihak ketiga padahal dana tidak mencukupi, namun berkat rahmat, karunia dan anugerah Allah Subhanahu Wata’ala, serta berkat tekad dan do’a seluruh jamaah Al-Muhajirin, akhirnya semua itu dapat diatasi dengan baik dan lancar.

Kalau dilihat dari nilai rupiahnya yang relative besar, karena pembangunan masjid ini bukanlah renovasi namun membangun kembali dari awal. Hal ini dilakukan terutama dalam upaya menggeser arah kiblat kearah yang lebih tepat. Selain itu mutu dari materialnya juga kami gunakan yang terbaik. Tentu saja dengan harapan dapat memiliki masa pakai yang panjang hingga puluhan tahun ke depan. 


Acara diisi juga dengan tausyiah dari Sekretaris Dewan Dawah Islam Indonesia, Ust Robin Balad, yang menyampaikan tema "Mewaspadai Bahaya Aliran Sesat di Jawa Barat yang Menyimpang dari Al-Qur'an dan Al Hadist." Selain ada juga acara pemberian santunan kepada kaum dhuafa bagi masyarakat di sekitar RW-10 Antapani Kidul. Serta penampilan para qori dan qoriqh cilik dari hasil penggemblengan salah satu program DKM untuk anak-anak warga RW-10. (*nas)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Promo Perumahan Eksklusif Taman Firdaus

Keutamaan membaca shalawat

Ucapan Terima Kasih dan Serba Serbi Idul Kurban