Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

12 tipe hati yang sakit menurut Alquran

Gambar
Setelah sebelumnya kita membahas hati yang sehat menurut Al-Qur’an. Kali ini kita akan menyebutkan 12 tipe hati yang sakit. Apa saja hati yang sakit menurut Al-Qur’an? 1. Hati yang Berpenyakit Yaitu hati yang tertimpa penyakit seperti keraguan, kemunafikan dan suka memuaskan syahwat dengan cara yang haram. فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ “Sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (QS.al-Ahzab:32) 2. Hati yang buta Yaitu hati yang tidak dapat melihat dan menemukan kebenaran. فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ “Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS.al-Hajj:46) 3. Hati yang alpa Yaitu hati yang lalai dari Al-Qur’an. Karena terlalu disibukkan dengan hal-hal duniawi dan syahwat yang menyesatkan. لَاهِيَةً قُلُوبُهُم “Hati mereka dalam keadaan lalai.” (QS.al-Anbiya’:3) 4. Hati yang berdosa Yaitu hati yang menutupi kesaksian atas sebuah kebenaran.

Siapa Makhluk Paling Bahagia? Siapa Paling Sengsara

Gambar
Serial Mutiara Al-Qur'an (65) Oleh: KH. E. Sunidja Untuk menjawab pertanyaan, siapakah makhluk yang paling bahagia, pasti kita masih berpikir dan mencari siapa yang pantas menjadi makhluk yang paling bahagia. Begitu juga, jika kita ditanya, siapa makhluk yang paling sengsara di alam ini, pasti kita juga masih akan mengira-ngira, siapa makhluk itu. Pendapat orang berbeda-beda mengenai kebahagiaan dan kesengsaraan. Tolak ukurnya pun masih tak jelas. Ada yang berpikir bahwa kebahagiaan itu kalau memiliki harta yang banyak, kedudukan yang tinggi, kekuasaan yang luas dan lain sebagainya. Alhasil jika kita bertanya, apa itu bahagia? pasti akan kita temukan jawaban yang bermacam-macam. Akan tetapi, jika kita ingin merujuk pada Al-Qur’an maka tolak ukur kebahagiaan adalah seberapa besar seseorang dapat menyerap rahmat Allah swt. Semakin banyak rahmat Allah Swt yang didapat maka ia akan semakin bahagia. Semakin jauh dari rahmat Allah, maka hidupnya akan semakin sengsara. .Jadi, jika kita be

Khotbah Jum'at Masjid Al-Muhajirin: "Muhasabah Umur"

Gambar
Catatan Redaksi : Pelaksanaan Shalat Jum'at tanggal 18 September 2020 di Masjid Al-Muhajirin RW-10 Antapani Kidul, tetap mengedepankan Protokol Kesehatan. Selain menjaga jarak antar jamaah, juga setiap jamaah diharuskan memakai masker dan membaawa sajadah sendiri. Demikain halnya jamaah yang masuk ke dalam masjid terlebih dahulu dilakukan pengukuran suhu tubuh dan pemberian cairan sanitizer.  Kali ini yang bertindak sebagai Imam dan Khatib, Ust. Mukhlis Effendi, dalam kapasitas beliau sebagai Penasihat DKM Al-Muhajirin Antapani Kidul. Berikut khotbah yang disampaikan. Semoga bermanfaat. إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَاب

Muharram dan Hijrah

Gambar
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan haram (suci), sebagai mana yang difirmankan oleh Allah: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram". (At-Taubah: 36). Semua ahli tafsir sepakat bahwa empat bulan yang tersebut dalam ayat di atas adalah Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab. Ketika haji wada’ Rasulallah bersabda: Dari Abi Bakrah RA bahwa Nabi SAW bersabda: “Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab”. (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad). Dalam hadist di atas Nabi Saw hanya menyebut nama empat bulan, dan ini bukan berarti selain dari nama bulan yang disebut di atas tidak suci, karena bulan Ramadhan tidak disebutkan dalam hadist diatas. Dan kita semua tahu bahwa bulan Ramadhan adalah bulan