Kisah Isteri Sirri Sholehah
Kisah berikut tentang pernikahan lelaki Arab yang menikah sirri dengan seorang Wanita dari Phiilipina... semoga dapat menginsipirasi dalam menggapai kemaslahatan....
Dikisahkan, ketika seorang bapak merasakan dekatnya ajal, dia memanggil anak- anaknya untuk menyampaikan sebuah WASIAT.
Dia berkata kepada anak sulungnya : "Duhai Anakku, ketahuilah bahwa Aku telah menikah sirri dengan seorang wanita yang sesungguhnya adalah ibu tirimu. Akan tetapi dia saat ini berada di luar negeri yaitu di Philipina. Inilah alamatnya," kata bapaknya seraya menyerahkan secarik kertas catatan alamat istri sirrinya di suatu Propinsi Islam Filipina (mungkin Moro-pen). "Tolong anakku, berikan perhatian dan berikan bagian untuk mendapatkan warisan," kata si bapak jelang ajalnya.
Singkat cerita, meninggalah sang bapak. Lalu anak-anak nya menghadap hakim untuk pembagian harta warisan. Sang anak sulung sangat memperhatikan wasiat bapaknya dan ia pun memberitahu sang hakim tentang wasiat itu. Setelah diberitahu lalu hakim menghentikan sementara pembagian harta warisan sampai dihadirkan istri sirri itu di depan hakim bersama mereka.
Anak sulung itu akhirnya pergi ke Philipina dan setelah mencari alamat itu, ia menemukan rumah ibu tirinya. Tampak sebuah rumah sangat sederhana, bahkan kondisinya memprihatinkan di bawah rata-rata rumah penduduk setempat. Dia mengetuk pintu dan keluarlah seorang wanita berhijab, lalu anak sulung itu memperkenalkan diri dan menceritakan maksud kedatangannya.
Sang ibu tiri pun berkata : "Aku adalah istri bapakmu dan sesungguhnya telah sampai kepadaku berita kematian suamiku, semoga Allah merahmati nya! " ucap si ibu.
Setelah bercerita inti maksud kedatanganya, Anak sulung itu berkata: " Jadi ibu wajib hadir dihadapan hakim di Riyadh".
Selesai melakukan persiapan si ibu berangkat ke Riyadh, berangkatlah mereka dan sesampainya di sana mereka langsung menghadap hakim. Diputuskan oleh Hakimbahwa si ibu mendapatkan warisan kira2 SR. 800. 000, - (atau sekitar Rp. 2,5 Miliar). Lalu ia minta kepada anak tirinya untuk mengantarkannya ke Makkah untuk melaksanakan Umroh. Setelah umroh ia pun kembali ke Philipina via Jeddah.
Empat tahun kemudian, si anak sulung kangen sama ibunya yg di Philipina itu, lalu ia pun bersafar ke sana. Ketika dia sampai dia tidak melihat perubahan apa pun pada rumah ibu tirinya itu. Koondisi rumahnya persis seperti apa yang ia lihat 4 tahun yang lalu.
Sang anak pun bertanya tentang penggunakan harta warisan yang telah diterima ibu itu.
Si Ibu berkata: "Ayo ikut aku !" kata si ibu seraya mengajak pergi ke pusat kota. Sampai di kota mereka berdiri di depan sebuah gedung Islamic Centre sebagai gedung Tahfizh Al-Qur'an, sarana Pendidikan dan Penampungan anak yatim.
Sang ibu berkata : "Angkatlah kepalamu, dan baca nama tulisan di Islamic Centre itu!" kata di Ibu. Ternyata Islamic Centre itu di beri nama dengan nama bapak anak itu !
Ibu itu mengatakan : "Aku beri nama Islamic Centre itu dengan nama bapakmu, aku waqafkan semuanya sebagai sodaqah jariyah untuk bapakmu !".
Menangislah anak itu dan merasa sangat hina disebabkan kemuliaan akhlaq ibu tirinya itu dan kebaikannya kepada bapaknya.
Ia pun kembali ke Riyadh. Setibanya di sana ia kumpulkan saudara saudaranya dan menceritakan yang terjadi pada ibu tirinya di Philipina. Tentu saja seluruh anaknya terharu mendengar cerita itu. Lalu tanpa menunggu lama, anak2nya pun telah mengambil keputusan bersama untuk melakukan tindakan sama seperti apa yang dilakukan ibu tirinya. Uang terkumpul hasil rembukan itu mencapai 5 juta Riyal untuk segera diwujudkan dalam proyek pembangunan sarana ibadah yang diberikan khusus untuk bapak mereka.
Inilah seorang wanita sholehah yang telah mengajarkan kepada siapapun tentang kebaikan. Bahwa cinta akhirat sejatinya melebihi kecintaan terhadap dunia.
Bersabda Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam :
اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ.
"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik baik perhiasan adalah wanita shalihah" (HR. Muslim no 1467)
"Ya Alloh, karuniakanlah kami cinta kepadaMu, cinta kepada orang-orang yang mencintaiMu dan cinta kepada amal-amal yang mendekatkan kami kepada cintaMu"Salam cinta tanpa batas....!!!
Note :
(kisah diatas diterjemahkan secara bebas oleh : Zul Asri Rusli, Pembina Islamic Centre Al- Mukhtar, penyelenggara pondok tahfizh gratis di Philipina)
Sumber status umiway...
Dikisahkan, ketika seorang bapak merasakan dekatnya ajal, dia memanggil anak- anaknya untuk menyampaikan sebuah WASIAT.
Dia berkata kepada anak sulungnya : "Duhai Anakku, ketahuilah bahwa Aku telah menikah sirri dengan seorang wanita yang sesungguhnya adalah ibu tirimu. Akan tetapi dia saat ini berada di luar negeri yaitu di Philipina. Inilah alamatnya," kata bapaknya seraya menyerahkan secarik kertas catatan alamat istri sirrinya di suatu Propinsi Islam Filipina (mungkin Moro-pen). "Tolong anakku, berikan perhatian dan berikan bagian untuk mendapatkan warisan," kata si bapak jelang ajalnya.
Singkat cerita, meninggalah sang bapak. Lalu anak-anak nya menghadap hakim untuk pembagian harta warisan. Sang anak sulung sangat memperhatikan wasiat bapaknya dan ia pun memberitahu sang hakim tentang wasiat itu. Setelah diberitahu lalu hakim menghentikan sementara pembagian harta warisan sampai dihadirkan istri sirri itu di depan hakim bersama mereka.
Anak sulung itu akhirnya pergi ke Philipina dan setelah mencari alamat itu, ia menemukan rumah ibu tirinya. Tampak sebuah rumah sangat sederhana, bahkan kondisinya memprihatinkan di bawah rata-rata rumah penduduk setempat. Dia mengetuk pintu dan keluarlah seorang wanita berhijab, lalu anak sulung itu memperkenalkan diri dan menceritakan maksud kedatangannya.
Sang ibu tiri pun berkata : "Aku adalah istri bapakmu dan sesungguhnya telah sampai kepadaku berita kematian suamiku, semoga Allah merahmati nya! " ucap si ibu.
Setelah bercerita inti maksud kedatanganya, Anak sulung itu berkata: " Jadi ibu wajib hadir dihadapan hakim di Riyadh".
Selesai melakukan persiapan si ibu berangkat ke Riyadh, berangkatlah mereka dan sesampainya di sana mereka langsung menghadap hakim. Diputuskan oleh Hakimbahwa si ibu mendapatkan warisan kira2 SR. 800. 000, - (atau sekitar Rp. 2,5 Miliar). Lalu ia minta kepada anak tirinya untuk mengantarkannya ke Makkah untuk melaksanakan Umroh. Setelah umroh ia pun kembali ke Philipina via Jeddah.
Empat tahun kemudian, si anak sulung kangen sama ibunya yg di Philipina itu, lalu ia pun bersafar ke sana. Ketika dia sampai dia tidak melihat perubahan apa pun pada rumah ibu tirinya itu. Koondisi rumahnya persis seperti apa yang ia lihat 4 tahun yang lalu.
Sang anak pun bertanya tentang penggunakan harta warisan yang telah diterima ibu itu.
Si Ibu berkata: "Ayo ikut aku !" kata si ibu seraya mengajak pergi ke pusat kota. Sampai di kota mereka berdiri di depan sebuah gedung Islamic Centre sebagai gedung Tahfizh Al-Qur'an, sarana Pendidikan dan Penampungan anak yatim.
Sang ibu berkata : "Angkatlah kepalamu, dan baca nama tulisan di Islamic Centre itu!" kata di Ibu. Ternyata Islamic Centre itu di beri nama dengan nama bapak anak itu !
Ibu itu mengatakan : "Aku beri nama Islamic Centre itu dengan nama bapakmu, aku waqafkan semuanya sebagai sodaqah jariyah untuk bapakmu !".
Menangislah anak itu dan merasa sangat hina disebabkan kemuliaan akhlaq ibu tirinya itu dan kebaikannya kepada bapaknya.
Ia pun kembali ke Riyadh. Setibanya di sana ia kumpulkan saudara saudaranya dan menceritakan yang terjadi pada ibu tirinya di Philipina. Tentu saja seluruh anaknya terharu mendengar cerita itu. Lalu tanpa menunggu lama, anak2nya pun telah mengambil keputusan bersama untuk melakukan tindakan sama seperti apa yang dilakukan ibu tirinya. Uang terkumpul hasil rembukan itu mencapai 5 juta Riyal untuk segera diwujudkan dalam proyek pembangunan sarana ibadah yang diberikan khusus untuk bapak mereka.
Inilah seorang wanita sholehah yang telah mengajarkan kepada siapapun tentang kebaikan. Bahwa cinta akhirat sejatinya melebihi kecintaan terhadap dunia.
Bersabda Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam :
اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ.
"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik baik perhiasan adalah wanita shalihah" (HR. Muslim no 1467)
"Ya Alloh, karuniakanlah kami cinta kepadaMu, cinta kepada orang-orang yang mencintaiMu dan cinta kepada amal-amal yang mendekatkan kami kepada cintaMu"Salam cinta tanpa batas....!!!
Note :
(kisah diatas diterjemahkan secara bebas oleh : Zul Asri Rusli, Pembina Islamic Centre Al- Mukhtar, penyelenggara pondok tahfizh gratis di Philipina)
Sumber status umiway...
Komentar
Posting Komentar