Khotbah Jum'at Masjid Al-Muhajirin Ankid: "Aktivasi dzikir dan doa agar terlindung dari bahaya yang semakin nyata"
Pelaksanaan Shalat Jum'at di Masjid Al-Muhajirin RW-10, Antapani Kidul, Antapani, menampilkan Ust. Ade Hanafi S.Pd.i. Adapun tema yang diangkat tentang "Aktivasi dzikir dan doa agar terlindung dari bahaya yang semakin nyata."
Beberapa inti khotbah antara lain:
1. Setahun sudah kita mengalami musibah dan belum ada tanda-tanda musibah akan segera berakhir. Yang terdampak pun semakin nyata, bahkan di Indonesia lebih dari satu juta yang terdampak positif Covid-19. Tidak terkecuali menimpa pula beberapa ulama;
2. Ini adalah ujian sebagai sebuah kepastian, sebagaimana dalam Surat Al-Baqarah 155:
وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ
Wa lanablu wannakum bishai'im minal khawfi waljuu'i wa naqsim minal amwaali wal anfusi was samaraat; wa bashshiris saabiriin
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar...
Tafsir:
Kehidupan manusia memang penuh cobaan. Dan Kami pasti akan menguji kamu untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang-orang yang apabila ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, mereka berkata, Inna lilla hi wa inna ilaihi ra ji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka berkata demikian untuk menunjukkan kepasrahan total kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah; pun menunjukkan keimanan mereka akan adanya hari akhir. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk sehingga mengetahui kebenaran.
Allah akan menguji kaum Muslimin dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan). Dengan ujian ini, kaum Muslimin menjadi umat yang kuat mentalnya, kukuh keyakinannya, tabah jiwanya, dan tahan menghadapi ujian dan cobaan. Mereka akan mendapat predikat sabar, dan merekalah orang-orang yang mendapat kabar gembira dari Allah.
sumber: kemenag.go.id
3. Ujian-ujian dengan kesedihan, ketakutan dan kemelaratan dijawab Allah. Lalu bagaimana kita harus menjawabnya? Ujian sesungguhnya guna menumbuhkan rasa takut tak hanya pada diri kita. Bagi orang beriman menunjukkan betapa lemahnya diri kita di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala;
4. Apakah dalam menghadapi ujian ini sudah kita lakukan melalui dzikir-dzikir dan doa-doa yang intens? Dalam kehidupan diberikan berbagai nikmat, namun juga diberikan ujian untuk mengaktifkan keimana kita. Namun jika keimanan dibarengi dengan kekufuran maka Allah akan mencabut kenikmatan itu.
Dalam Surat Al-Anfal 53:
ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ لَمۡ يَكُ مُغَيِّرًا نِّـعۡمَةً اَنۡعَمَهَا عَلٰى قَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡۙ وَاَنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌۙ
Zaalika bi annal laaha lam yaku mughaiyiran ni matan an'amahaa 'alaa qawmin hattaa yughaiyiruu maa bianfusihim wa annallaaha samii un 'Aliim
Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Tafsir:
Turunnya azab atas orang-orang kafir merupakan bukti keadilan Allah, sebab yang demikian itu, yakni turunnya azab, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang tampak pada penglihatan dan bisa dirasakan langsung, seperti rasa aman, kemakmuran, kesuburan, dan lain-lain, yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri menyangkut perubahan sikap mental dan perilaku, seperti dari peduli menjadi tidak peduli, adil menjadi tidak adil, berani berkorban menjadi serakah, dan lain-lain. Sungguh, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
5. Jadi dalam kondisi seperti saat ini maka sudah sepatutnya ibadah kita semakin khusu, lebih patuh dan senantiasa berlindung pada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dalam hadits, "Hendaknya berlindung lah kepada Allah dari ketika menghadapi kerasnya musibah." Terutama saat ini dimana kita menghadapi musuh-musuh yg tidak nyata, maka dimanapun kita berada harus senantiasa berlindung pada Allah.
6. Kemudian do'a-do'a apa saja yang perlu kita bacakan? Silahkan masuk ke channel youtube dengan mengklik gambar diatas.
Wassalam...Semoga bermanfaat//*nas
Komentar
Posting Komentar