RENUNGAN FAJAR BAROKAH: Mecegah Prilaku Tercela Dengan Prilaku Mulia

Assalamu'alaikum WrWb

Ada 3 prilaku tercela yang biasa masih suka lakukan orang. Tentu ketuganya termasuk katagori perbuatan dosa.

1. Takabur (kesombongan)

Takabur atau kesombongan, atau membanggakan diri, adalah perilaku yang tercela, yaitu merupakan sikap yang memandang dirinya lebih dari yang lain bahkan merasa dirinya sempurna.

Kesombongan inilah yang menjadi dosa pertama Iblis kepada Allah SWT.

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kpd para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur."
(QS Al Baqarah [2]:34).

"Dan Allah tidak menyukai setiap orang yg sombong dan membanggakan diri."
(QS AL Hadid [57]:23).

Untuk itu Takabur harus segera
ditukar dengan perilaku yang mulia yaitu
Tawadhu' (Rendah Hati), Kebalikan Dari Takabur.

Rendah hati tidak lah sama dengan rendah diri. Rendah hati adalah sifat mulia yang menjadikan seseorang tidak merasa: lebih baik, lebih hebat, lebih tinggi atau lebih segala-galanya dari yang lain.

Allah SWT menggambarkan orang yang rendah hati dengan firman-Nya:

"Adapun hamba² Rabb Yang Maha Pengasih itu adalah orang² yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang² jahil (bodoh) menyapa mereka (dengan kata² yang menghina), mereka mengucapkan 'salam."

(QS Al-Furqan [25]:63).

2. Rakus

Rakus, Serakah, atau Tamak, adalah bersungguh-sungguh pada suatu yang dicarinya, dan merupakan perwujudan hawa nafsu yang ingin menguasai sesuatu yang berlebihan dan ingin memiliki yang bukan haknya secara memaksakan kehendak.

"Dan,Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kpd kejahatan, kecuali nafsu yg diberi rahmat oleh Tuhanku." (QS Yusuf [12[:53).

Untuk itu Rakus harus segera di tukar dengan prilaku yang mulia Qona'ah (merasa cukup), yaitu rela dengan rezeki pembagian yang ditetapkan Allah SWT.

"KAMI lah yang telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan Dunia"
. (QS az-Zukhruf [43]:32).

3. Dengki

Dengki, Iri, atau Hasad, termasuk sifat iblis,
adalah menginginkan nikmat yang ada pada orang lain sekaligus menginginkan hilangnya nikmat yang ada pada orang lain tersebut.

Munculnya sifat hasad ini pertama kali ketika Iblis diperintahkan oleh Allah SWT untuk bersujud kepada Adam, namun Iblis menolaknya karena Iblis beranggapan bahwa ia lebih baik dari manusia karena ia diciptakan dari api dibandingkan dengan Adam yang tercipta dari tanah. (QS Al A'raaf [7]:12).

Kita tidak perlu irihati terhadap keberhasilan orang lain. Mencontoh akhlak mulia Rasulullah SAW sangat lembut hatinya. Merasa bahagia melihat orang lain berbahagia, dan turut prihatin melihat orang lain kesulitan.

Untuk menghindari sifat iri dengki, kita perlu berlindung kepada Allah SubhNhu Wata'ala seraya senantiasa bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita.
Untuk itu Dengki sebaiknya diganti dengan nasehat, yaitu mengajak kepada sesuatu yang didalamnya terdapat kebaikan dan melarang dari sesuatu yang didalamnya terdapat keburukan.

Saudara-suadaraku yang dirahmati oleh Allah Subhanau Wata'ala, marilah kita senantiasa berikhtiar untuk menghilangkan penyakit hati yang tercela dan gantilah dengan sifat-sifat mulia, sebagaimana yang ada pada diri Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS Al-Ahzab [33]:21).

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat-Nya untuk kita semua dan semoga Allah SWT melindungi kita dari sifat takabur, rakus, dan dengki.
Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.

Semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika tidak berkenan.
Wassalamu'alaikum wrwb.
(GT 28082021)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Promo Perumahan Eksklusif Taman Firdaus

Keutamaan membaca shalawat

Ucapan Terima Kasih dan Serba Serbi Idul Kurban